Kamis, 04 September 2008

Teh Hambat Pembentukan Lemak

Memungkinkan Diberikan Sejak Bayi.

TEH merupakan minuman yang paling mudah ditemui. Bahkan, bisa dianggap salah satu daily drink masyarakat hampir disemua negara setelah air putih.Selain menyegarkan, teh mempunyai manfaat lain. Yaitu, mencegah terjadinya proses aterogenesis (pembentukan tempelan lemak di dinding pembuluh darah). Hal ini disampaikan oleh Dr. Siti Chusnul Yusmiati STp Mkes.
Sebagaimana tumbuhan berwarna kuat lain (merah, kuning, ungu) teh juga mengandung polifenol. Bahan ini mempunyai struktur ikatan rangkap yang bereaksi dengan radikal bebas. Itulah sebabnya polifenol begitu penting dikonsumsi.Bahan ini bersifat antioksidan. "Ini merupakan senyawa yang bisa mengikat radikal bebas dan menekan proses oksidatif," jelas dosen Akademi Analis Kesehatan YPM Sidoarjo itu.Bahkan, teh mempunyai kadar polifenol paling tinggi. Lebih spesifik teh hijau dan teh merah. Teh hijau merupakan teh yang berasal dari pucuk daun teh yang diolah tanpa fermentasi. Teh hijau mempunyai taste pahit dan sepat ketika dicecap. Ketika diseduh warnahnya bening kehijauan. Teh merah disebut juga teh rosella. Ini bukan dari tanaman teh. Melainkan dari mahkota bunga rosella. Berbeda dengan kebanyakan teh, rosella mempunyai taste sedikit asam. Sebab, terdapat kandungan asam sitrat dan asam askorbat.Dengan mengkonsumsi teh hijau maupun teh rosella, maka pasokan antioksidan dalam tubuh yang tadinya tak cukup ampuh menangkal si radikal bebas, bertambah. Kondisi ini akan memperbaiki stress oksidasi."Efek baik lainnya, kecepatan proses pembentukan sumbatan oleh lemak dipembuluh darah juga diperlambat. Sehingga risiko penyakit kardiovasikuler bisa dihindari," jelas perempuan yang baru saja menjalani ujian terbuka desertasi doktor yang mengambil tema Potensi Antioksidan dalam Ekstrak Teh Merah dan Teh Hijau terhadap Proses Aterogenesis pada Tikus dengan Diet Aterogenik di Pasca Sarjana Unair, kemarin (28/8)/.Untuk mendapatkan menfaat tersebut, kata Chusnul, bisa didapat dengan mengkonsumsi 2-5 cangkir teh hijau atau merah setiap hari. Berdasar survei dibeberapa negara, mereka yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi teh 2-5 gelas teh hijau setiap hari selama 10 tahun beresiko aterosklerosis (penumpukan lemak di dinding pembuluh darah) lebih kecil.Namun, memang, supaya bahan aktif dalam teh hijau atau teh merah tidak banyak terbuang, cara penyajiannya harus tepat. Menurut Chusnul, baik teh hijau atau teh merah cukup disajikan dengan jalan diseduh air panas bersuhu 80 derajat Celsius. Ini setara dengan suhu air panas dalam termos. "Hindari menyeduh dengan air bersuhu lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terbuangnya zat-zat aktif di dalam teh.Lantas kapan teh hijau dan teh merah mulai dikonsumsi? "Sedini mungkin," tegas Chusnul. Sebab, pada dasarnya tubuh secara alami membentuk foam cell. Inilah sel penanda dini aterosklerosis. Karena, tubuh memproduksi kolesterol alami. Bahkan, sejak bayi dilahirkan ke dunia, foam cell tersebut sudah terbentuk.Karena alasan itulah pemberian antioksidan sedini mungkin bisa membantu. "Teh memungkinkan bisa diberikan saat bayi berusia 6 bulan. Saat sudah tidak mengkonsumsi ASI eksklusif," kata ibu tiga anak itu. (ing/nda)artikel diambil dariKoran JawaPos edisi Tanggal 28/08/2008